Seorang anak yang bisa disebut berbakti kepada kedua orang tua bukanlah seorang anak yang menuruti apa yang menjadi kemauan mereka secara sepenuhnya, menurutku kita sebagai anak jika ingin mengabdi dan berbakti kepada orang tua kita, kita harus membuat mereka bangga dengan karya kehidupan kita, bukan harus menuruti apa yang bukan menjadi pilihan kita, kita memang harus menghormati perkataan dan ucapan mereka sebagai orang yang lebih tua dan yang telah melahirkan kita, tetapi jika kita selalu dibuntuti dari sisi memilih jalan hidup aku rasa kita tidak akan berkembang baik dan kita juga tidak akan bisa merubah garis kehidupan keluarga kita. Aku sangat bangga dan merasa sempurna memiliki kedua orang tua yang selain super ulet, rajin, tidak mudah menyerah dan tidak mudah putus asa, merekalah yang sangat berarti dalam hidupku, jika disuruh memilih antara pacar dan kedua orang tuaku, aku lebih memilih bersama orang tuaku, apa lagi aku ini sabagai anak bungsu, aku lah yang menjaga mereka saat mereka sudah tidak bisa apa-apa lagi, bukan berarti aku tidak membutuhkan seorang pendamping wanita, tapi sebagai pasangan harus bisa memahami apa tujuan aku, kenapa aku lebih memilih mereka, alasannya jelas karena mereka adalah tanggung jawabku karena yang masih bersama mereka adalah aku, saudaraku yang lain sudah memiliki keluarga masing-masing. Jika suatu saat aku sudah berkeluarga mereka aku yang akan jaga, aku tidak akan membiarkan mereka kelaparan walau semenitpun, aku ingin membalas budi mereka dengan jeri payahku, usahaku dan pasanganku harus memahami itu, jadi jangan heran kenapa sekarang aku tidak terlalu fokus dengan pasanganku, salah satunya aku ingin menuntaskan proses perjalanan masa depanku yang mereka usahakan abis-abisan untuk menjadikan masa depanku lebih baik dari pada mereka. Aku menjalani hidup saat ini ibarat nano-nano, tidak selalu menyenangkan, tapi lebih banyak sedih dan kecewanya, dari situ aku belajar untuk menghargai usaha mereka, aku sudah sedikit-sedikit merasakan bagaimana susahnya menjalani hidup, kebahagiaan, kesenangan, dan kegembiraan itu sifatnya sementara karena pasti selalu ada noda hitam yang menyelimutinya, walupun demikian aku harus tetap harus sabar menjalaninya, di imbangi dengan berdoa minta petunjuk dan berkat aku rasa semua akan berjalan baik. Orang tuaku adalah motivasi hidupku, tanpa mereka aku buka apa-apa, seberapa banyakpun motivator yang memberi masukan kepadaku itu hanyalah sekilas saja, karena motivator yang selalu ada buat aku adalah kedua orang tuaku, mereka setiap saat memberikan arahan dan masukan yang bersifat saran yang berkaitan dengan kehidupan yang sempurna, hidup sempurna itu bukanlah hal duniawi tetapi kedamaian hidup, kebahagiaan hidup bersama orang yang kita cintai, dan bisa menjalani hidup secara bersamaan dengan menikmati hasil jeri payah dengan secukupnya dan bisa memberi kehidupan selama di dunia. Seawam apapun orang tua kita mereka hanya lemah dari sisi pendidikan formal, tetapi dari pendidikan dalam pengalaman hidup kita kalah karena mereka yang lebih dulu berbelut dengan kehidupan, kita boleh saja pintar dari segi teori dalam pembelajaran, selalu menjuarai apapun di tingkat sekolah tinggi tetapi apa guna kalau kita tidak diberi masukan, pesan dan saran dari orang tua kita, rasanya kurang sempurna kalau hanya masukan dari orang lain yang bukan mereka yang membentuk kita dari kecil. Aku menyesal karena terkadang aku sering membuat orang tuaku menangis pilu karena ulah ego ku, pendidikanku terasa tidak ada artinya kalau hanya membuat mereka kecewa, tetapi terkadang aku juga merasa sedih dan meneteskan air mata dengan sendirinya setelah teringat ketika membuat mereka menangis dan kecewa, karena biarpun aku sering buat mereka kecewa mereka tidak pernah berubah dari sisi perhatian dan tanggung jawab mereka, malah seolah-olah mereka ingin memperbaiki kesalahan apa yang sehingga membuat anak mereka tidak senang dengan ucapannya, padahal jelas-jelas yang salah adalah aku anaknya yang telah meberontak karena terbawa emosi. Semoga ini tidak akan terulang lagi, aku akan berusaha menjadikan diriku seperti sikap mereka yang lemah lembut dalam mendidik. Maaf sebelumnya tulisan ini bukanlah tulisan artikel yang bersifat untuk memotivator teman-teman, tapi didalam tulisan ini aku hanya ingin meluapkan perasaanku, aku ingin bercerita saja ya bisa dikatakan curhatlah, mungkin dengan curhat di blog seperti ini tidak masuk akal tetapi semua akan menjadi masuk akan jika kita menggunakan media sosial seperti ini sebagai luapan hati dan persaan kita. Sekali lagi maaf karena tidak nyambung :-) @Admin. Http://www.anakborneopedalaman.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:
Posting Komentar